Berikut ini adalah beberapa Tips Memakmurkan Masjid:
Pertama, Ummat harus menyamakan persepsi tentang urgensi dan fungsi masjid, termasuk aplikasinya dalam konteks kekinian. Disinilah pentingnya ceramah, seminar, pelatihan, diskusi dan baca buku tentang Manajemen Masjid.
Fakta menunjukkan bahwa perbedaan pemahaman yang dilanjutkan dengan perbedaan pendapat, apalagi pada pengurus jamaah yang emosional, telah menyebabkan tidak makmurnya masjid.
Kedua, Khatib merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) Masjid yang mesti ada karena shalat Jumat harus didahului dengan khutbah. Masih sangat banyak masjid yang belum punya khatib, apalagi masjid perkantoran. Bahkan cadangan khatib juga tidak ada. Itulah mengapa jika khatib belum datang, sementarà waktu Jum’at hampir tiba, pengurus masjid ketar-ketir.
Saatnya masjid-masjid punya kader khatib sendiri, selain khatib luar yang diundang. Khatib yang dikader harus memenuhi standar keshalehan, wawasan yang luas dan kemampuan berkhutbah dengan , baik sehingga khutbahnya singkat, padat, sistematis, menarik dan tidak tekstual
Ketiga, Imam sebagai SDM Masjid tidak bisa dilepaskan dari keberadaan masjid. Setiap masjid harus memiliki imam yang fasih bacaan Al Qurannya, berilmu keislaman yang memadai, dan berakhlak mulia.
Seorang imam seharusnya tidak hanya bisa memimpin shalat, tetapi juga menjadi guru dan rujukan bagi jamaah dalam menghadapi dan mengatasi berbagai persoalan hidup.
Keempat, Guru ngaji merupakan SDM Masjid yang selalu siap membimbing jamaah untuk bisa membaca Al-Quran dengan baik. Pastikan semua jamaah masjid bisa membaca al Quran sehingga jumlah guru ngaji harus banyak, sesuai kebutuhan, baik untuk pria maupun wanita. Mereka pun harus punya metode baru mengajarkan baca-tulis al Quran yang mudah.
Untuk jamaah yang mengaku sibuk, disediakan juga layanan belajar ngaji melalui telpon, bahkan guru datang ke rumah.
Penulis: Sekretaris Departemen Dakwah dan Pengkajian Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Ustadz Drs. H. Ahmad Yani