DMI.OR.ID, BANDUNG – Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati telah menyelenggarakan Sharia and Law International Conference (SHALIC) 2019 pada Selasa (9/7) hingga Kamis (11/7) di Hotel Ibis Style Braga, Kota Bandung, Jawa Barat.
Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, konferensi internasional ini mengangkat tema Rethinking Islamic Law Roles in Sustainable Development Goals (SDGs)”. Acara ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Hukum dan syariah (FHs) UIN Sunan Gunung Djati, Dr. H. Ahmad Fathoni, M.Ag., pada Selasa (9/7) pagi. ia juga menjabat Ketua Steering Committee (SC) Panitia SHALIC 2019.
Turut hadir dan memberikan kata sambutan Wakil Rektor II UIN Sunan Gunung Djati, Prof. Dr. H. Oyo Sunaryo Mukhlash dalam acara ini. Acara berlanjut dengan pemaparan materi oleh Dr. H. Amran Suadi, S.H., M.Hum., M.M., selaku narasumber utama (keynote speaker).
Dalam acara ini, Dr. Amran menyampaikan materi bertema Islamic Courts amd Justice Reform in Indonesia: Challenges and Opportunities. Usai memaparkan materi, Dr. Amran secara spontan memberikan lima buah buku tulisan beliau kepada FHS UIN Sunan Gunung Djati.
Kelima buku itu diterima secara langsung oleh Dekan FHS UIN Sunan Gunung Djati, Dr. H. Ah. Fatonih, lalu diikuti foto bersama keduanya.
Narasumber utama lainnya dalam acara ini ialah Prof. Dr. H. Muhammad Arskal Salim GP, M.Ag., Ph.D., yang juga Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam – Kementerian Agama (Kemenag) RI. Beliau memaparkan materi tentang kondisi terkini hukum dan pengadilan syariah di Indonesia.
Konferensi internasional ini diikuti oleh 50 pemakalah (presenter) dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan internasional seperti Malaysia, Qatar, dan Amerika Serikat. Acara ini juga didukung oleh sejumlah pihak seperti Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah Indonesia (HSSI), EBSCO, ESD, dan Clarivate Analytics.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani