Video: Profil Arsitektur Masjid Salman, ITB

DMI.OR.ID, BANDUNG – Masjid Salman di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) memiliki arsitektur yang sangat unik dan khas, yakni bangunan berbentuk empat persegi (bujursangkar) dengan tanpa kubah dan tanpa tiang masjid serta terbuat dari kayu jati yang cukup kuat. Sejarah masjid Salman juga tidak terlepas dari dukungan dan persetujuan Presiden Pertama Republik Indonesia (RI), Ir. H. Achmad Soekarno, dan Menteri Agama RI saat itu, KH. Saifuddin Zuhri.

Redaktur Website Dewan Masjid indonesia (DMI), www.dmi.or.id, Muhammad Ibrahim Hamdani, berkesempatan untuk hadir dan menunaikan ibadah fardhu Sholat Jumat di Masjid Salman, kampus ITB, pada Jumat (14/7). Tepatnya dalam rangkaian kegiatan Bimbingan Teknis Multimedia untuk Remaja Masjid Bersejarah di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Dalam kunjungan ini, sekitar 50 remaja dari masjid-masjid bersejarah di Indonesia dan panitia dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan peliputan multimedia (covering media) terhadap Masjid Salman. Peliputan itu meliputi  berbagai karakteristik,keunikan, dan arsitektur masjid, serta program-program dan aktivitas mahasiswa ITB yang bergiat di unit organisasi Masjid Salman, Kampus ITB.

Peserta dibagi ke dalam lima kelompok dengan tugas peliputan yang berbeda-beda, yakni tentang arsitektur (kelompok 1), program kaderisasi Imam (kelompok 2), pelayanan (kelompok 3), unit organisasi (kelompok 4), dan jama’ah (kelompok 5). Penulis sendiri masuk dalam kelompok dua dan turut aktif menyusun daftar pertanyaan untuk wawancara dengan Manajer Bidang Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat (BP2M) Yayasan Masjjid Salman ITB, Angga Kusnan Qodafi, S.Si.

Berikut ini adalah video profile tentang Masjid Salman di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), yang dibuat oleh kelompok I mengenai arsitektur Masjid Salman. Video ini diunggah ke laman www.youtube.com oleh Mokhammad Imam Teguh Prayogo dari remaja Masjid Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur (Jatim). Selamat Menyaksikan !

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :