Waketum DMI Terima Gelar ‘Khalifah Penata Tajug’

DMI.OR.ID, CIREBON – Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi (Pol) Drs. H Syafruddin, M.Si., telah menerima gelar Khalifah Penata Tajug pada Sabtu (5/5).

Gelar itu diberikan langsung oleh Sultan Sepuh XIV, Pangeran Raja Adipati (PRA) H. Arief Natadiningrat, S.E., di Bangsal Pagelaran Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon.

Seperti dikutip dari laman www.republika.co.id, penganugerahan gelar kebangsawanan ini berlangsung dalam acara Simposium Regional Wisata Religi Halal dan Pembardayaan Ekonomi Berbasis Masjid se-Wilayah III Cirebon pada Sabtu (5/5).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh PP DMI dan Keraton Kasepuhan di Cirebon bekerjasama dengan Pimpinan Wilayah (PW) DMI Provinsi Jawa Barat, Pimpinan Daerah (PD) DMI Kota Cirebon, dan Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon.

Dalam sambutannya, P.R.A. Arief Natadiningrat menjelaskan alasan diberikannya gelar kebangsawanan Khalifah Penata Tajug kepada Waketum PP DMI yang juga Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) itu. Diantara alasannya ialah jasa-jasa H Syafruddin dalam mengembangkan dan memakmurkan masjid.

“Jasa-jasa Komjen Pol. H. Syafruddin dalam mengembangkan dan memakmurkan masjid ini selaras dengan wasiat Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Jati, yakni ‘Ingsun titip tajug lan fakir miskin‘ atau saya titip masjid dan fakir miskin,” papar P.R.A. Arief Natadiningrat pada Sabtu (5/5).

Informasi ini dikonfirmasi oleh Ketua Departemen Kaderisasi Pemuda dan Remaja Masjid PP DMI, drg. Muhammad Arief Rosyid hasan, M.K.M., yang juga hadir dalam acara ini.

Menurutnya, sejak masa mudanya Komjen Pol. Syafruddin banyak berkiprah di dunia Keislaman hingga mendapat amanat untuk menjadi Waki Ketua Umum PP DMI. “Beliau juga dipilih karena mmepunyai bakat untuk mengurusi organisasi Keislaman,” imbuh Arief.

Dalam sambutannya usai menerima gelar kebangsawanan, Komjen Pol. Syafruddin pun menceritakan masa mudanya saat aktif berkiprah di dunia Keislaman.

“Macam-macam kiprah di dunia keislaman, bukan hanya pengurus masjid. Sehingga saya dipilih dan katanya saya punya bakat mengurusi segala hal organisasi, termasuk organisasi Islam, apalagi masjid,” ungkap Tokoh Perubahan Republika Tahun 2017 itu.

Karena megurusi masjid, lanjutnya, dirinya terpilih sebagai Tokoh Perubahan Republika Tahun 2017. Bahkan tokoh perubahan lainnya justru berasal dari Cirebon, yakni pemilik dan pendiri Batik Trusmi, Sally Giovanny.

“Alhamdulilah, saya terpilih sebagai Tokoh Perubahan Republika itu bukan karena pangkat yang tinggi sebagai Wakapolri, tetapi karena concern (perhatian) mengurusi masjid,” ungkapnya.

Dalam kegiatan ini, turut hadir Ketua-Ketua PP DMI, yakni Drs. KH. Abdul Manan A. Ghani, Drs. H. Andi Mappaganty, M.M., dan Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi, Bendahara PP DMI, Dra. Hj. Dian Artida, Direktur Program PP DMI, Dr. H. Munawar Fuad Noeh, M.A., dan Ketua Departemen Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi (Iptek), dan Kebudayaan PP DMI, H. Mirza Muhammad.

Hadir pula anggota Departemen Pengelolaan Zakat, Infaq, Shadaqah, Hibah, dan Waqaf PP DMI, Drs. H. Muzazin Zubair, M.Ag., Pejabat Sementara (Pjs). Wali Kota Cirebon, Dr. H. Dedi Taufik, M.Si., dan Pelaksana tugas (Plt). Bupati Cirebon, Selly Andriany Gantina, A.Md., 

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :