DMI.OR.ID, DEPOK – Para khafilah Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Nasional (MN) XIV sepatutnya tidak mudah menyerah dan harus bersemangat dalam kompetisi ini.
Wakil Rektor (Warek) Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mulawarman (Unmul), Dr. Ir. Encik Akhmad Syaiuddin, MP, menyatakan khafilah dari Unmul harus dapat menjaga kekompakan dan semangat serta tidak mudah menyerah.
“Besar harapan peserta dari Unmul yang ikut bertanding dapat menjaga kekompakan dan semangat serta tidak mudah menyerah,” tutur Dr. Encik seperti dikutip dari laman www.unmul.ac.id
Menurutnya, delegasi dari Unmul telah melewati proses seleksi di tingkat universitas dan mengikuti proses pembinaan di kampus Unmul.
Khafilah MTQMN XIV dari Unmul terdiri dari 9 orang dan akan mengikuti empat cabang, yakni Tilawatil Qur’an, Tartilil Qur’an, Hifzhil Qur’an, dan Qiro’at Sab’ah.
Mereka didampingi oleh Kepala Sub Bagian Minat Penalaran dan Informasi (MPI) BAAK Unmul, H. Budi Ferdian, S.Sos., M.Si, dan Staf MPI BAAK, Ary Wibowo, SH.
Para khafilah Unmul itu juga mengikuti kegiatan Pawai Ta’aruf pada Jum’at (31/1) sore, saat seluruh khafilah yang berjumlah 1.863 mahasiswa dari 168 Perguruan Tinggi (PT) dan Swasta. Acara ini merupakan kegiatan Pra-Pembukaan MTQMN XIV pada Sabtu (1/8).
Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, Para khafilah diajak berjalan kaki oleh para pendamping (LO) sambil berpawai keliling kampus, diawali dari Masjid UI dan berakhir di Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia (UI). Acara berlangsung sangat meriah dan suasanya riang gembira.
Setiap khafilah membawa bendera dan spanduk tim masing-masing serta memiliki sepasang mahasiswa yang memakai baju adat khas daerah masing-masing.
Beberapa peserta terdengar menyanyikan lagu daerahnya, namun ada pula yang bersenandung sholawat badar dan sholawat lainnya keppada Rosulullah Muhammad SAW.
Sebagian peserta khafilah tampak menggunakan jaket almamaternya, namun banyak pula yang menggunakan batik dengan motif khas daerahmasing-masing. Ada juga yang memakai seragam resmi MTQMN XIV.
Perbedaan kostum dan dinamika seni-budaya yang ditampilkan para khafilah itu menunjukkan betapa Indonesia memiliki beranekaragam suku, ras, dan adat istiadat, persis semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Masjid Ukhuwah Islamiyah UI pun terus bersolek dan direnovasi di beberappa bagian. Perubahan paling jelas terlihat dengan semakin banyak dan terangnya masjid UI dengan lamppu-lampu berwarna kuning.
Tulisan kaligrafi Al-Qur’an di tiang-tiang utamanya juga dihapus, lalu ditulis dan dippercantik kembali demi menyambut para khafilah dalam MTQMN XIV ini. Masjid ini juga menjadi sekretariat utama Panitia MTQMN XIV.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani