Wapres Kalla: Kita Harus Selalu Introspeksi Diri

DMI.OR.ID, JAKARTA – Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, kita harus selalu introspeksi diri. Misalnya, mengapa Kerajaan Saudi Arabia (KSA) justru menjadikan China sebagai mitra dagang terbesar mereka, bukan Indonesia yang mayoritas Muslim? Artinya, Indonesia baru unggul dari segi kuantitas saja, kualitasnya belum.

Wakil Presiden (Wapres) RI, DR. H. Muhammad Jusuf Kalla, menyatakan hal itu pada Rabu (21/6) petang, saat menyampaikan kata sambutaan dalam acar Buka Puasa Bersama Dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Palang Merah Indonesia (PMI) di Istana Wapres, Jakarta.

“Kita harus belajar banyak dari pengalaman dan selalu introspeksi diri. Kalau baru pulang umrah atau ibadah haji, yang paling banyak ketemu itu orang Indonesia. Hal ini wajar karena Indonesia memiliki penduduk Muslim terbanyak di dunia. Namun, mengapa mitra dagang terbesar KSA justru China, bukan Indonesia atau negara myoritas Muslim lainnya?” tutur Wapres Kalla pada Rabu (21/6) petang.

Wapres Kalla pun menyangkal pernyataan seorang ulama asal India, Ustaz Dr. H. Zakir Naik, bahwa jumlah ummat Islam di India adalah yang terbesar di dunia. Wapres Kalla yakin ada manipulasi data terkait hal itu.

“Beberapa bulan lalu, saya bertemu ulama asal India, Dr. Zakir Naik, di Jakarta. Dia bilang kalau India merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Lalu saya bilang, tidak benar itu, ada manipulasi data itu, Indonesia ialah negara Muslim terbesar di dunia,” jelas Wapres Kalla yang juga Ketua umum Pimpinan Pusat (PP) DMI itu.

Menurutnya, peran dan fungsi DMI selama ini sangat sesuai dengan sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan yang Maha Esa. Sedangkan PMI sangat sesuai dengan sila kedua Pancasila, yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

“Kita ingin mengamalkan Pancasila dengan baik. Mengurus Masjid berarti mengamankan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Jadi, jangan salah bicara bahwa kita tidak pancasilais karena mengurus masjid. Sedangkan PMI sangat sesuai dengan sila kedua Pancasila, karena dasarnya ialah kemanusiaan,” paparnya.

Wapres Kalla pun berharap agar bulan Ramadhan yang tingal beberapa hari terakhir ini menjadi ajang untuk saling bersilaturrahmi antar sesama, mempererat hablumminannas, dan toleransi dengan saling menghormati satu sama lain. “Biasanya kita sering berbuka puasa bersama saat bulan Ramadhan, ini tentu mempererat silaturrahim,” imbuhnya.

Dalam kegiatan ini, Wapres Jusuf Kalla turut menunaikan sholat maghrib berjama’ah dan buka puasa bersama dengan para pengurus PP DMI, PMI Pusat, dan tamu undangan lainnya. Kemudian, Wapres Kalla pun memimpin rapat bersama jajaran PP DMI untuk membahas agenda kegiatan muktamar DMI pada akhir tahun 2017.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PP DMI, KH. Masdar Farid Mas’udi, M.Si., dan sejumlah Ketua PP DMI, yakni Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi, dan Drs. H. Andi Mappaganty, M.M., serta  Dr. H. Sofyan Abdul Djalil, S.H., M.A., M.A.L.D., yang juga Menteri Agraria dan Tata Rang (ATR)/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP DMI, Drs. H. Imam Addaruqutni, M.A., dan sejumlah Sekretaris PP DMI, yakni H. Syahrul ujud, S.H., Dr. Ir. H. Ivan Haryanto, M.Sc., dan Dr. H. Munawar Fuad Noeh, M.Ag., serta Ir. H. Muhammad Suaib Didu, M.M.

Hadir juga Bendahara Umum PP DMI, Dr. H. Mahfud Sidik, M.Sc., Bendahara PP DMI, Dra. Hj. Dian Artida, dan Drs. H. Suhaeli Kalla, serta Sekretaris Drepartemen Pemberdayaan Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) PP DMI, Drs. H. Khusnul Khuluk, M.M.,

Hadir pula Ketua Departemen Pengembangan Ekonomi Umat (PEU) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) PP DMI, H. Iskandar Sulaiman, S.E., M.Si., dan Sekretaris Departemen Kesehatan, Lingkungan Hidup, dan Kepemudaan PP DMI, Ir. Hj. Jaorana Amiruddin, M.Si.

Turut hadir Sekretaris Departemen komunikasi, Informasi (Kominfo), Hubungan Antar Lembaga (Hubla) dan Luar Negeri (LN) PP DMI, H. Hery Sucipto, Lc., M.M., dan Ketua Tim Implementasi Aplikasi DMI Berbasis Smartphone, Achmad Sugiarto.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :