DMINEWS, JAKARTA – Masjid di Indonesia memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri dalam berbagai aspek bangunannya. Hal ini tidak dimiliki masjid-masjid di kawasan dunia lainnya, baik di Timur Tengah maupun Eropa.
Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Drs.mad Jusuf Kalla, MBA, menyatakan hal itu saat membuka acara Lokakarya Wakaf dan Pengelolaan Aset-Aset Masjid di Istana Wapres, Jakarta, pada Senin (25/5) siang.
“Kalau pergi ke Timur Tengah, ke Arab misalnya, maka dengan cepat kita mengetahui bangunan masjid tipe mediterania dari kekhasan arsitektur bangunannya. Tetapi kalau di Indonesia, tipe arsitektur masjidnya bermacam-macam, tergantung keinginan pengurusnya,” jelas Wapres Kalla.
Indonesia, lanjutnya, beriklim tropis sehingga masjid-masjid pun seyogyanya harus menyesuaikan tipe dan bentuk bangunan arsitekturnya dengan iklim tropis. Tidak perlu harus sesuai dengan etnik masing-masing, tetapi masjid harus fungsional, baik dan bersih bangunannya.
“Kalau masjid-masjid di Timur Tengah perlu menahan angin dari padang pasir karena tidak pernah hujan, maka di Indonesia sebaliknya, bagaimana agar angin bisa masuk ke dalam masjid. Jadi, kita jangan asal tiru. Masjid-masjid di Timur Tengah menutup celah dengan pasir agar angin tidak masuk,” ungkapnya.
Wapres Kalla pun merasa sangat gembira karena banyaknya anak-anak muda yang tertarik mengikuti Sayembara Konsep Desain Masjid (SKDM) Jami’ Nurul Amal, Muara Gembong, Bekasi.
“Ternyata, dari bambu pun kita bisa membuat masjid yang indah. Karya arsitektur masjid anak-anak muda ini patut diapresiasi, apalagi sudah ada buku yang memuatnya. Saya juga sudah kenal lama dengan jurinya, Pak Fauzan, yang banyak membuat karya arsitektur masjid di Jakarta,” papar Wapres Kalla.
Wapres Kalla pun mengingatkan para arsitek untuk benr-benar memperhatikan aspek material bahan bangunan masjid agar tidak mengganggu akustik masjid bagi jama’ah.
“Fungsi sound system di masjid pun kerap hilang akibat lantai masjid yang terbuat dari marmer atau bahan kaca lainnya, namun tidak diimbangi dengan sound system yang baik,” tuturnya.
Padahal, jelasnya, 80 persen kegiatan jama’ah di masjid itu mendengarkan dan 20 persen beribadah. Jadi kalau fungsi akustik masjid terganggu, maka supir angkot yang ugal-ugalan lebih berpahala daripada ceramah agama oleh khatib masjid.
“Penumpang angkot yang supirnya ugal-ugalan biasanya akan beristighfar, mengucapkan astaghfirullah, astaghfirullah. Sedangkan jama’ah di masjid akan tidur kalau fungsi akustik masjid terganggu, tidak nyaman didengar jama’ah,” canda Wapres Kalla sambil tertawa kecil.
Menurutnya, inilah fungsi utama arsitektur, yakni bagaimana mendesain masjid yang efisien, mendukung akustik masjid, baik, dan sederhana. Terima kasih kepada Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) yang telah membantu terselenggaranya acara ini. “Kalau perlu, kita buat sub asosiai atau perkumpulan arsitek masjid,” usulnya.
Wapres Kalla pun memukul bedug sebagai tanda dimulainya secara resmi kegiatan Lokakarya Wakaf dan Pengelolaan Aset-Aset Masjid ini di depan perwakilan 34 PW DMI se-Indonesia.
Acara ini juga dihadiri beberapa menteri Kabinet Kerja seperti Menteri Sosial, Dr. Khofifah Indar Parawansa, Menteri Agama, Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin, Menteri ATR/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Drs. H. Ferry Mursyidan Baldan, dan Menteri Komunikasi dan Informatika, Drs. H. Rudiantara, MBA.
Hadir pula Direktur Utama PT. Pertamina, Tbk, Dwi Soetjipto, Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama PT. Telkom, Indro Utoyo, Executive General Manager (GM) Divisi Digital Bisnis (DDB) PT. Telkom Indonesia, Muhammad Sugiarto dan Pendiri Komunitas Indonesia Syiar Network (ISN), Ustadz Mirza Muhammad dan Ria Renny Christiana.
Hadir pula jajaran pengurus DMI seperti Wakil Ketua Umum (Waketum) PP DMI, Drs. KH. Masdar Farid Masudi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP DMI, Drs. H. Imam Addaruqutni, MA, Ketua Bidang Dakwah dan Pengkajian PP DMI, KH. Ahmad Bagdja.
Hadir pula Ketua Bidang Pemberdayaan Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Drs. H.R. Maulany, SH, dan Ketua Departemen Sarana Hukum dan Wakaf, Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi, dan pengurus DMI lainnya.
Wapres Kala juga meluncurkan secara resmi website DMI, www.dmi.or.id, yang telah diperbaharui dan dilengkapi infrastrukturnya oleh PP DMI dan PT. Telkom Indonesia, Tbk, yakni dengan Digital Magazine DMI, informasi seputar da’i dan khatib masjid, serta informasi tentang masjid.
Suasana kegiatan ini juga semakin semarak dengan lantunan sholawat kepada Rasulullah Muhammad SAW, sesaat setelah Wapres Kalla meresmikan website DMI dan memukul bedug sebagai tanda dimulainya Lokakarya Wakaf dan Pengelolaan Aset-Aset Masjid yang diselenggarakan PP DMI.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani