DMI.OR.ID, BANDA ACEH – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), DR. H. Muhammad Jusuf Kalla, yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), telah meresmikan Wajah Baru Bentang Ruang Masjid Raya Baiturrahman pada Sabtu (13/5) di Kota Banda Aceh, Aceh.
Seperti dikutip dari laman http://www.antaranews.com, wajah baru bentang ruang Masjid Raya Baiturrahman itu semakin luas dan lebih modern dengan penambahan fasilitas berupa 12 payung elektrik penahan panas, ruangan parkir bawah tanah, tempat berwudhu, dan lantai marmer yang sangat luas di pelataran masjid.
Dalam sambutannya, Wapres Jusuf Kalla menggarisbawahi pentingnya kedilan, keamanan, kedamaian, kemakmuran, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya warga Aceh, dalam proses pembangunan nasional dan daerah, termasuk peran masjid untuk mewujudkan suasana aman dan damai serta memakmurkan jama’ah dan masyarakat di sekitarnya.
“Kita bersyukur setelah tsunami terjadi, kemudian tercipta kedamaian di Aceh. Ini memberikan rahmat kepada kita semua. Sekiranya tidak ada kedamaian, kita tidak mungkin membangun masjid yang indah ini,” tutur Wapres Kalla pada Sabtu (13/5) di Masjid Raya Baiturrahman.
Sekiranya tidak ada perdmaian, lanjutnya, tentu saja warga Aceh tidak bisa membangun kota atau masyarakat Aceh. “Karena itu, kedamaian menjadi modal pokok. Tapi di atas kedamaian itu juga, yang penting adalah keadilan,” tegas Wapres Kalla yang pada tahun 2005 berperan penting dalam proses perundingan damai menuju terwujudnya Nota Kesepahaman (MoU) Helsinki.
Menurutnya, tujuan dari berbangsa dan bernegara ialah terwujudnya kemakmuran dan kesejahtera-an bersama bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk bagi warga Aceh. Namun kemakmuran dan kesejahteraan itu tidak akan terwujud tanpa keamanan dan perdamaian. Perdamaian pun mustahil terwujud tanpa terjaminnya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Itulah (yang) saya selalu sampaikan. Tujuan kita adalah kemakmuran dan kesejahteraan, tetapi tidak ada kesejahteraan tanpa keamanan, tanpa kedamaian, dan tidak ada kedamaian tanpa keadilan, semuanya harus bersama-sama kita lakukan. Masjid menjadi pengingat kita akan hal tersebut,” ujarnya.
Apalagi, lanjutnya, kondisi ummat Islam saat ini sedang menghadapi masalah yang besar di berbagai belahan dunia. Misalnya di Timur Tengah, sesama Muslim justru saling membunuh dan banyak yang mengungsi ke Benua Eropa dan Amerika.
“Pada zaman dulu, Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Madinah. Tetapi sekarang, umat Islam justru hijrah ke Eropa untuk mencari keselamatan, sungguh kesedihan (yang) luar biasa. Karena itu, kita harus menjaga kedamaian, jaga silaturahim kita semua, jaga persatuan,” ungkap Wapres Kalla yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat itu.
Wapres Kalla pun mengimbau agar masjid harus dapat berfungsi untuk menjaga silaturrahim antar jama’ah dengan pegurus masjid, serta dengan masyarakat di sekitarnya sehingga keutuhan bangsa dan negara indonesia tetap terjaga dengan baik. “Masjid pun harus berfungsi untuk memakmurkan masyarakatnya karena masyarakat yang tidak makmur tentu sulit memakmurkan masjid,” paparnya.
“Karena itulah, marilah kita semua bersama-sama makmurkan masjid ini dengan cara memperbanyak ibadah, musyawarah, silaturrahim, dan memperbanyak kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk kita semua,” jelasnya.
Dalam prosesi peresmian bentang ruang Masjid Raya Baiturrahman ini, Wapres Kalla turut didampingi Ibu Hj. Mufiddah Jusuf Kalla, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) RI, Dr. H. Sofyan Abdul Djalil, S.H., M.A., M.A.L.D., yang juga Ketua PP DMI, dan Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah. Wapres juga memukul tambo (beduk khas Aceh) saat meresmikan masjid.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani