NEWSCOM.ID, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma’ruf Amin, mengggarisbawahi pentingnya membangun pola pikir yang wasathiyyah (moderat) dalam pembangunan peradaban Islam. Pola pikir wasathiyyah terlihat dari cara berpikir yang dinamis dan tidak ekstrim.
“Ciri-ciri cara berpikir wasathi, antara lain senantiasa menjaga dan mengamalkan manhaj (jalan) yang telah dirumuskan para ulama terdahulu, (khususnya) yang masih relevan dan dapat mengakomodasi manhaj baru yang lebih baik,” tutur Wapres KH. Ma’ruf Amin pada Rabu (8/7) siang.
Seperti dikutip dari laman http://www.wapresri.go.id/, Wapres KH. Ma’ruf Amin menyatakan hal itu pada Rabu (8/7) siang, Pukul 13:00 – 15:00 Waktu Indonesia Barat (WIB), saat menjadi narasumber utama (keynote speaker) dalam Web Seminar (Webinar) bertema Membangun Peradaban Islam Indonesia Berbasis Masjid.
Wapres KH. Ma’ruf Amin menyampaikan taushiyah-nya melalui video konferensi dari kediaman resmi di Jalan Diponegoro Nomor 2, Kota Administrasi Jakarta Pusat, Provinsi Daerah khusus IbuKota (DKI) Jakarta.
Termasuk, lanjutnya, senantiasa melakukan perbaikan dan inovasi secara terus-menerus sehingga tercipta kondisi yang lebih baik dari waktu ke waktu. “Pola pikir ini harus terus diamalkan secara istiqamah (konsisten). Kita harus menjadikan masjid sebagai tempat penyebaran paham (yang) moderat ini,” paparnya.
Karena itu, ungkapnya, penguatan cara berpikir wasathi harus terus dilakukan secara istiqamah agar umat Islam dan para tokohnya tetap dalam cara berpikir dan bertindak yang wasathi.
“Tempat yang paling baik untuk melakukan penguatan cara berpikir wasathi tersebut adalah masjid, karena tidak ada umat Islam yang lepas dari pengaruh masjid,” jelas Wapres KH. Ma’ruf Amin.
Dalam jangka panjang, ucapnya, cara berpikir wasathi bisa menjadi embrio untuk membangun kembali peradaban Islam dan menjadikan umat Islam sebagai umat terbaik (khaira ummah).
Editor: Muhammad Ibrahim Hamdani