Wapres Ma’ruf: Sebagai Juru Dakwah Utama, Narasi Kerukunan Penting Bagi Khatib

DMI.OR.ID, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma’ruf Amin, menyatakan bahwa para khatib harus berupaya membangun narasi-narasi kerukunan di dalam khutbah. Hal ini penting karena khatib merupakan juru dakwah utama dan terdepan bagi umat.

“Kita harus menjaga toleransi kerukunan, dan kita harus membangun narasi-narasi kerukunan. Di dalam khotbah itu jangan membangun narasi konflik dan narasi permusuhan,” tegasnya pada Jumat (14/2) sore, saat memberikan kata sambutan dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II dan Halaqah Khatib Indonesia di Istana Wapres RI, Jakarta Pusat.

Seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Wapres KH. Makruf Amin pun menggarisbawahi pentingnya wawasan luas bagi para khatib, termasuk menyampaikan ceramah agama yang toleran dan megutamakan narasi-narasi kerukunan. “Jadi khutbah-khutbah yang disampaikan setiap ibadah sholat Jumat itu tidak akan menimbulkan konflik antar sesama,” ucapnya.

Wapres KH Ma’ruf Amin pun meminta Ikatan Khatib (IK) Dewan Masjid Indonesia (DMI) sebagai penyelenggara acara untuk turut aktif untuk mendorong program-program pemerintah dalam menangulangi radikalisme dan terorisme. “Caranya dengan ikut memberikan pemahaman kepada para khatib terhadap bahaya paham radikal,” ungkapnya.

“Oleh karena itu, saya minta itu dipahami betul oleh para khatib karena khatib merupakan juru dakwah utama dan terdepan, mempunyai peran penting dalam ibadah dan peran sosial yang luas,” ujarnya.

Menurutnya, radikalisme itu melahirkan sikap terorisme, yang dimulai dengan sikap intoleran atau ananiyah. “Jangan sampai khatib mengorbankan sikap-sikap seperti itu, itu gaduh nanti umat, Itu komitmen yang harus dimiliki khatibkhatib,” papar Wapres KH. Ma’ruf Amin.

“Para khatib hendaknya menyebarkan toleransi, dengan menyampaikan khotbah Jumat yang memuat konten kerukunan antarumat beragama. Ini penting sebagai salah satu upaya untuk mencegah aksi terorisme, sebagai akibat dari pemahaman radikal,” ucapnya.

Sebagai salah satu hulu dari penyebaran ajaran Islam, lanjutnya Wapres para khatib pun harus memiliki komitmen dalam menjaga keutuhan dan persatuan nasional. “Caranya dengan mengajak umat Islam meningkatkan toleransi, baik kepada sesama umat Islam maupun agama lain,” imbau Wapres KH. Ma’ruf Amin.

“Perbedaan agama juga kita harus bertoleransi. Kita diajarkan lakum diinukum wa liya diin, jadi ya kita masing-masing saja. Di dalam persaudaraan Islam tidak boleh ada sikap ananiyah. Jangankan kepada non-Muslim, kepada sesama Muslim saja sudah meng-kafir-kan. Nah, itu namanya sikap ananiyah,” jelas Wapres KH. Ma’ruf Amin.

Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, acara ini diselenggarakan oleh IK DMI pada Jumat (14/2) hingga Sabtu (15/2) di Jakarta. Wapres KH. Makruf Amin juga menekan tombol sirine saat meresmikan acara ini. Sebelumnya, sempat diputar video berdurasi pendek untuk memperkenalkan IK DMI kepada seluruh hadirin di acara ini.

Dalam acara ini, Wapres KH. Makruf Amin turut didampingi oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi (Pol). Drs. Suhardi Alius, M.H., Ketua Pimpinan Pusat (PP) DMI, Drs. KH. Abdul Manan A. Ghani, dan Ketua Umum Majelis Pimpinan Pusat (MPP) IK DMI, Dr. KH. Muhammad Hamdan Rasyid, M.A.

KH. Muhammad Hamdan Rasyid dan KH. Abdul Manan A. Ghani juga turut memberikan kata sambutan dalam pembukaan kegiatan ini.

Turut hadir Wakil Ketua Umum PP DMI, Drs. KH. Masdar Farid Mas’udi, M.Si., Ketua PP DMI, Prof Dr dr Fahmi Idris, M.Kes., yang juga Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP DMI, Dr. H. Imam Addaruqutni, M.A., dan Wakil Ketua Umum MPP IK DMI, Dr. H. Munawar Fuad Noeh, M.A., yang juga Direktur Program PP DMI.

Hadir juga Staf Khusus Wakil Presiden RI, Prof. Dr. H. Masykuri Abdillah, M.A., serta 250 peserta lainnya dari jajaran MPP IKA DMI, Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) IKA DMI, Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI), serta perwakilan pengurus Masjid Agung dan Masjid Raya di Indonesia.

Acara ini mengangkat tema Transformasi Khatib Wasathiyah Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 untuk Melestarikan Dakwah Rahmatan lil A’lamin. Terdapat tiga tujuan utama yang hendak dicapai dalam acara ini, yakni pembentukan Akademi Khatib IndonesiaKoperasi Mimbar Indonesia, dan Aplikasi Digital Khatib Indonesia.

Usai acara pembukaan, para peserta yang hadir juga mengikuti sesi foto bersama Wapres RI, KH. Makruf Amin, di halaman depan Istana Wapres.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Bagikan ke :