DMI.OR.ID, JAKARTA – Berbagai konflik, aksi terorisme, dan perperangan yang terjadi saat ini membuat dunia dirundung kesedihan, kurang tersenyum dan tidak bahagia. Salah satunya obatnya adalah dengan memperbanyak kerja sama ekonomi antar negara, khususnya ekonomi syariah di lingkungan dunia Islam.
Wakil Presiden (Wapres) RI, DR. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, mengakui banyaknya masalah yang terjdi di dunia ini sehingga masyarakat internasional kurang seyum dan tidak gembira.
“Dunia ini sekarang kurang senyum, kurang berita gembira, jadi perlu dibutuhkan banyak kerja sama ekonomi (syariah). Semuanya, apa yang bisa (kita lakukan), apalagi sekarang sedang slow down (perlambatan) ekonomi dunia,” tutur Wapres Jusuf Kalla pada Selasa (2/8), seperti dilansir dari laman www.wapresri.go.id
Tepatnya,usai menghadiri jamuan santap siang bersama seluruh kepala delegasi dalam pertemuan World Islamic Economic Forum (WIEF) ke 12 di Jakarta Convention Centre (JCC), Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Sebelumnya, Wapres Kalla juga mendampingi Presiden RI, IR. H. Joko Widodo, saat meninjau WIEF ke 12 Exhibition di lokasi yang sama.
Wapres Kalla pun berharap agar semua delegasi negara yang hadir dalam forum WIEF ke 12 ini mampu meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi.
“Jadi, bagaimana meningkatkan kerja sama perdagangan dengan investasi agar bisa lebih stabil lagi,” papar Wapres Kalla yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini.
Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, Wapres Jusuf Kalla beserta rombongan terlihat sedang menuju ke ruang jamuan makan siang pada Selasa (2/8) siang.
Dalam pembukaan acara ini, Presiden Widodo tampak memukul gong beberapa kali dengan disaksikan langsung oleh Menteri Keuangan (Menkeu) RI, His Excelency (H.E.) Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D., dan Ketua WIEF Foundation, H.E. Tun Datok Musa bin Hitam
Acara pembukaan ini turut dihadiri sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan serta perwakilan resmi negara-negara sahabat, seperti Perdana Menteri (PM) Malaysia, H.E. Dato’ Sri Mohammad Najib Tun Abdul Razak, dan Presiden Republik Tajikistan, H.E. Emomali Rahmon.
Presiden Widodo dan kedua kepala negara/ pemerintahan itu juga memberikan pidato pembukaan bersama-sama dengan Menkeu RI, Ketua WIEF Foundation, dan Deputi Perdana Menteri Kerajaan Hasyimiah Yordania untuk Urusan Ekonomi, H.E. Dr. Jawad Al Anani, yang juga Menteri Industri, Perdagangan dan Penawaran.
Pembicara utama lainnya ialah Presiden Republik Guinea, H.E. Prof. Alpha Conde, Perdana Menteri Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka, H.E. Ranil Shriyan Wickremesinghe, dan Presiden Islamic Development Bank (IDB), H.E. Dr. Ahmad Mohamed Ali Al-Madani, serta Menteri Industri, Perdagangan dan Investasi Republik Federasi Nigeria, H.E. Dr. Aisha Abubakar Abdulwahab.
Beberapa perwakilan negara sahabat juga memberikan pidato pembukaan, seperti Menteri Ekonomi dan Perdagangan Keemiran Qatar, H.E. Dr. Sheikh Ahmed Bin Jassim Al Thani, dan Sekretaris Negara bidang Tenaga Kerja dan Pelatihan Vokasional Kerajaan Kamboja, H.E. Okhnha Datuk Othman Hassan.
Perwakilan negara sahabat lainnya ialah Menteri Hubungan dan Kerjasama Internasional Afrika Selatan, H.E. Maite Nkoana-Mashabane, Menteri Perindustrian dan Pertambangan Republik Demokratik Rakyat Aljazair, H.E. Abdesselem Bouchouareb, serta Menteri Perencanaan Republik Rakyat Bangladesh, H.E. A H M Mustafa Kamal.
Hadir pula Menteri Perdagangan Republik Islam Pakistan, H.E. Ir. Khurram Dastgir Khan. Sedangkan dalam jamuan makan malam, selain para kepala negara, kepala pemeirntahan, dan kepala delegasi, turut hadir Presiden RI Kelima, DR. Hj. Megawati Soekarnoputri.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani