DMI.OR.ID, MADINAH – Yaa Nabii Salam A’laika, Yaa Rasul, Salam, Salam A’laika, Yaa Habib Salam A’laika, Sholawaatullah A’laika. Anta Syamsun, Anta Badrun, Anta Nuurun, Fauqa Nuuri. Anta Misbahus Shuduuri, Anta Ikhsiru wa Ghaali.
Sholawat kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu A’laihi Wasallam (SAW) terucap dari lisan seluruh jama’ah Umrah Bersama Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) selama perjalanan bis dari kota suci Mekah al Mukarramah menuju kota suci Madinah al Munawwarah.
Perjalanan dari Mekah menuju Madinah memiliki jarak tempuh sekitar 490 kilometer, dan dapat ditempuh selama lima hingga enam jam perjalanan darat dengan menggunakan bus standar Arab Saudi.
Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID langsung dari Mekah dan Madinah, jama’ah Umrah Bersama PP DMI berangkat dari Mekah pada Senin (5/3) siang, sekitar Pukul 14:30 waktu setempat, serta tiba di Madinah pada Senin (5/3) malam, sekitar Pukul 19:30 waktu Madinah.
Sepanjang perjalanan, terlihat jalan tol yang terhampar di tengah-tengah padang pasir. Jalan itu membelah gunung dan lembah (oase). Sesekali terlihat rest area serta hewan endemik Arab Saudi seperti unta yang hidup di alam liar. Tiba di Madinah, kami pun makan malam dan beristirahat sejenak di hotel Madinatul al Aqeeq.
Kemudian sekitar Pukul 21:30 waktu Madinah, kami bersama-sama menuju ke Masjid Nabawi yang jaraknya dekat dari hotel tempat kami menginap. Kami berziarah ke makam Rasulullah Muhammad SAW, Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyAllahu anhum (RA), dan Khalifah Umar bin Khattab RA. Termasuk sholat sunnah, berdo’a, sholawat, dan dzikrullah di raudhah. Ada pula yang sholat jamak takhir Isya dan Maghrib di raudhah, termasuk penulis. Selama sekitar 15 menit, kami berada di raudhah untuk sholat dan ziarah.
Usai dari Masjid Nabawi, kami pun berziarah ke pemakaman baqi‘, lalu memanjatkan do’a kepada Allah SWT untuk lebih dari 10 ribu sahabat Rasulullah SAW yang dimakamkan di baqi’, khususnya untuk Sayyidina Utsman bin Affan RA, khalifah ketiga dalam al-khulafa ar rasyidin.
Dengan dipandu oleh Ketua PP DMI, Drs. KH. Abdul Manan Ghani, kami membaca do’a salam untuk ahli kubur di Baqi’, khususnya untuk 10 ribu lebih sahabat Rasulullah Muhammad SAW, lalu membaca surat al-fatihah, surat al ikhlas, surat al-falaq, dan do’a untuk ahli qubur. Allahumagh firlahu/ firlaha, warhamhu/ warhamha, wa’afihi, wa’fuanha/ wa’fuanhum.
Lalu esok harinya, Selasa (6/3), kami berziarah ke sejumlah masjid peninggalan Rasulullah Muhammad SAW di Madinah seperti Masjid Quba’ sebagai masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW, dan Masjid Qiblatain yang menjadi saksi bisu berpindahnya kiblat umat Islam dari Masjidil Aqsha di Yerusalem, Palestina, ke Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi.
Lalu kami ziarah ke Jabal Uhud yang menjadi saksi bisu perperangan jihad kaum Muslimin di Madinah melawan kaum kafir quraish Mekah. Dari kejauhan, tampak bangunan masjid yang di dalamnya ada makam Sayidina Hamzah bin Abdul Muthalib RA, syuhada perang uhud dan paman Rasulullah SAW yang mendapat jukukan Asadullah (Singa Allah) dan Sayidus Syuhada (Penghulu atau Pemimpin Para Syuhada) dari Nabi Muhammad SAW.
Sebelum berangkat ke Madinah, kami terlebih dahulu menunaikan ibadah sholat dzuhur dan ashar jamak takdim qashar berjama’ah. Tepatnya sesudah makan siang bersama di hotel Fairmont – Royal Clock Tower, tempat kami menginap selama beribadah umrah di kota suci Mekah al-Mukarramah.
Selama berada di kota suci Mekah al-Mukarramah, kami juga berziarah ke Jabal Rahmah, Jabal Nur (Gua Hira’), Jabal Tsur, lokasi melempar jumrah di Mina dan Muzdalifah, lokasi wuquf di Arafah, serta memulai umrah sunnah kedua dari ji’ranah pada Sabtu (3/3).
Jabal Rahmah merupakan bukit tempat pertemuan nenek moyang pertama manusia, Nabi Adam Alaihissalam (AS) dengan ibunda Siti Hawa, setelah keduanya sampai di bumi dan terpisah jarak jutaan kilometer. Sedangkan Jabal Nur (gua hira’) merupakan bukit tempat Rasulullah Muhammad SAW menerima wahyu untuk pertama kalinya.
Adapun Jabal Tsur merupakan bukit dimana Rasulullah Muhammad SAW berlindung di dalam sebuah gua di puncaknya, bersama sayidina Abu Bakar as Shiddiq radhiyAllahu anhu. Saat itu, Rasulullah SAW berlindung dari kejaran pemuda-pemuda Quraish yang ingin membunuh beliau berdua saat hendak berangkat hijrah ke Madinah.
Dalam rombongan ini, hadir juga ketua ketua PP DMI seperti Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi, Drs. KH. Ahmad Bagdja, Dr. Hj. Maria Ulfa Anshari, M.Si, dan Drs. H. Andi Mappaganti, M.M.
Turut hadir hadir Sekretaris Jenderal PP DMI, Drs. H. Imam Addaruquthni, M.A., dan Sekretaris-sekretaris PP DMI, yakni Ir. Hj. Jaorana Amiruddin, M.Si., dan dr. Ivan Rovian, M.K.P.
Hadir juga Bendahara Umum PP DMI, Dr. H. Machfud Sidik, M.Sc., Bendahara PP DMI, Dra. Hj. Dian Artida, dan Direktur Program PP DMI, Dr. H. Munawar Fuad Noeh, M.A., serta anggota Departemen Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan Luar Negeri PP DMI, Drs. K.H. Amiruddin Sabil., dan Drs. H. Baharuddin Tanriwali, M.Si.
Hadir pula anggota Departemen Pemberdayaan Ekonomi dan Kewirausahaan PP DMI, H. Halid Umar Bakadam, yang juga pemilik Kanomas Tour and Travel sekaligus Restoran Al Jazeera, serta Ketua Pimpinan Daerah (PD) DMI Kabupaten Sumbawa, Drs. Achmad Syaichu Rauf, M.Si.
Ikut hadir anggota Departemen Sosial, Kemanusiaan, dan Penanggulangan Bencana (Pos Tanggap Bencana/ Postaben) PP DMI, Drs. H. A. Munir HD, M.M., serta Kepala Sekretariat PP DMI, H. Shouman Ramadhan, dan staf-staf sekretariat PP DMI, yakni Drs. Slamet Riyanto dan Makhrus.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani