DMI.OR.ID, SEMARANG – Sesuai dengan catatan sejarah berdirinya Dewan Masjid Indonesia (DMI) pada 1971, DMI didirikan untuk menguatkan kembali peran dan fungsi spiritual masjid. Saat itu, peran dan fungsi spiritual masjid semakin terkikis dengan proses hedonisme, materialisme, dan kapitalisme.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Drs. H. Imam Addaruquthni, menyatakan hal itu pada Ahad (27/12) siang, dalam sambutannya di acara pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) IV DMI Provinsi Jawa Tengah.
Kegiatan ini berlangsung di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, dan mengambil tema Optimalisasi Peran dan Fungsi Masjid dalam Pemberdayaan Umat.
“Pasca dimulainya Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) Tahap I pada 1971 silam, ukuran keberhasilan seseorang dalam hidupnya mulai bergeser dari ukuran agama dan spiritual (keimanan) menjadi siapa yang paling kaya dan mapan secara ekonomi,” tutur Imam pada Ahad (27/12) siang.
Saat itu, lanjutnya, pembangunan nasional menjadi panglima dan masuk dalam pusaran wacana politik Indonesia. Semua orang ingin makan dan hidup dengan layak sehingga berbahaya jika tidak memiliki kekuatan ekonomi. “Akibatnya, mayoritas penduduk usia produktif terus-menerus bekerja,” ungkapnya.
Menurutnya, pemberdayaan masjid sebagai sumber kekuatan ummat harus terus-menerus diupayakan oleh DMI. Hal ini penting untuk menguatkan kembali peran dan fungsi spiritual masjid. “Misalnya, masjid tidak boleh identik dengan kekumuhan,” ucapnya.
Imam pun berharap agar upaya pemberdayaa masjid dapat mengembalikan the missing link generation atau generasi yang kehilangan konektivitas (keberlanjutan) spiritual seperti generasi-generasi sebelumya.
Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, Muswil IV DMI Provinsi Jateng ini dihadiri oleh perwakilan dari 21 Pimpinan Daerah (PD) DMI se-Provinsi Jateng, serta perwakilan dari 14 Lembaga Takmir Masjid Agung dan Kementerian Agama se-Provinsi Jateng yang belum terbentuk PD DMI-nya.
Turut hadir Sekretaris Departemen Komunikasi, Informasi (Kominfo), Hubungan Antar Lembaga (Hubla) dan Luar Negeri (Hublu) PP DMI, H. Hery Sucipto, Lc., M.M., serta perwakilan berbagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam di Jateng seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Dalam Muswil yang berlangsung selama satu hari ini, Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) PW DMI yang dibacakan oleh Wakil Ketua PW DMI Jawa Tengah, Drs. H. Musman Thalib, M.Ag., dapat diterima secara aklamasi oleh seluruh peserta Muswil yang hadir.
Muswil IV DMI Provinsi Jateng yang diketuai oleh dr. H. Affandi Ichsan ini juga berlangsung dalam suasana yang penuh kekeluargaan, hangat, aktif, dan dinamis.
Muswil ini dipimpin oleh tiga orang pimpinan sidang, yakni dr. H. Affandi Ichsan, Dr. H. Muhtar Hakim, dan Drs. H. Multazam Ahmad, M.A., yang juga Sekretaris PW DMI Jateng. Ketiganya juga disepakati secara aklamasi oleh seluruh peserta Muswil.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani