DMI.OR.ID, Jakarta – Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menyatakan penolakan tegas terhadap beredarnya atribut dan simbol palu arit berlambang Partai Komunis Indonesia (PKI) di tengah-tengah publik beberapa waktu lalu. Apalagi, hal ini masih dan telah menjadi perhatian publik secara khusus.
Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, MA, menyatakan hal itu dalam rilis resmi PBNU yang diterima DMI.OR.ID pada Ahad (23/8) pagi.
Kiai Said juga menegaskan PBNU sangat menolak munculnya fenomena atribut PKI yang muncul ditengah-tengah masyarakat itu.
“Jelas kami menolaknya,” tegas Kyai Said, pada Ahad (23/8).
Sebelumnya, beberapa kali atribut PKI muncul di hadapan publik, seperti saat karnaval peringatan Hari Ulang Tahum (HUT) ke 70 Kemerdekaan RI di Pamekasan, Jawa Timur.
Dalam karnaval itu, muncul kelompok pelajar yang mengenakan atribut PKI lengkap dengan gambar para pimpinannya, seperti Aidit.
Bahkan, muncul juga bendera berlogo palu arit yang sempat beredar di Salatiga, dan bentuk grafiti berlogo PKI di tembok salah satu kampus di Jawa Timur.
“PBNU selamanya berkomitmen untuk menjaga keutuhan bangsa dan berkonsentrasi untuk menggarap generasi muda Nahdiyin yang berbakat dan dapat memberikan sumbangsih yang baik bagi Islam,” papar Kiai Said.
Dalam konteks saat ini, lanjutnya, PBNU akan mengukuhkan pilar-pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar 1945.
“PBNU juga akan mengukuhkan pilar-pilar kebangsaan. Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Disingkat PBNU,” pungkasnya.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani