DMI.OR.ID, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), DR. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, M.B.A., yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), telah menerima kunjungan dan berdialog langsung dengan Pimpinan Wilayah (PW) DMI Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada Jumat (30/8) di Kantor Wapres RI, Jakarta.
Seperti dikutip dari laman https://www.barometerjatim.com/, Wapres Jusuf Kalla turut didampingi oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) PP DMI, Drs. KH. Masdar Farid Mas’udi, M.Si. Hadir pula Ketua PW DMI Provinsi Jawa Timur, Drs. KH. Muhammad Roziqi, M.M., dalam pertemuan ini.
Turut hadir sejumlah calon pengurus PW DMI Provinsi Jatim, antara lain H. Zahrul Azhar Asumta, S.I.P. M.Kes., yang akrab disapa Gus Hans. Ia juga menjadi Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Queen Al-Azhar Darul U’lum, Kelurahan Rejoso, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang.
Hadir juga H. Masnuh, H. Arum Sabil, dan Drs. H. Sudjak, M.Ag., serta H. Hadi Santoso dalam pertemuan ini. Keempatnya menjadi calon pengurus PW DMI Provinsi Jatim Masa Bakti 2019-2024.
Pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla berlangsung secara tertutup pada sekitar Pukul 10:00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Pertemuan ini berlangsung selama lebih dari satu jam hingga berakhir sekitar Pukul 11:10 WIB. Sejumlah agenda penting DMI Jatim turut dibahas dalam pertemuan ini.
Tujuan utama pertemuan calon pengurus PW DMI Provinsi Jatim dengan Wapres Jusuf Kalla ialah prosesi pengukuhan PW DMI Provinsi Jatim oleh Ketua Umum PP DMi itu. “Kita mohon beliau bisa melantik, soal tanggal kita menyesuaikan dengan jadwal beliau. Tapi, kita berharap September bisa dilantik,” papar Kyai Roziqi pada Jumat (30/8).
Menurutnya, sejumlah persoalan juga dibahas secara khusus dalam pertemuan itu. Antara lain, tentang upaya pencegahan radikalisme melalui masjid, serta memanfaatkan kemajuan teknologi informasi secara optimal.
“Ya, intinya Pak Jusuf Kalla minta DMI Jatim agar menjalankan semangat memakmurkan dan dimakmurkan masjid yang selama ini beliau gaungkan,” ungkapnya.
Kyai Roziqi pun mendefinisikan pengertian dari memakmurkan dan dimakmurkan masjid, yakni agar jama’ah masjid banyak dan berbagai kegiatan keagamaan Islam di masjid-masjid berjalan maju. “termasuk aktivitas remaja masjidnya harus berjalan,” imbuhnya.
“Dari segi dimakmurkan masjid, yakni bagaimana jama’ah dan semua yang datang (ibadah) ke masjid bisa makmur, misalnya melalui pemberdayaan ekonomi berbasis masjid. Termasuk di bidang kesehatan. Nanti, masjid-masjid yang sudah siap dapat mendirikan Klinik Pratama sehingga bisa bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan,” jelasnya.
Wapres Jusuf Kalla, lanjutnya, juga memberikan perhatian khusus mengenai persoalan radikalisme di Indonesia. “Paham radikal mulai banyak yang masuk lewat anak muda, khususnya di kampus-kampus. Jadi, jangan sampai paham radikal itu berjalan ke masjid-masjid, khususnya di pedesaan,” ucapnya.
“Pak JK sangat concern dengan keberadaan masjid. Termasuk meminta agar isi khotbah jangan hanya soal akhirat saja. Urusan akhirat penting, urusan dunia juga penting,” tuturnya.
Penulis: Muhamad Ibrahim Hamdani