DMI.OR.ID, JAKARTA – PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) telah melakukan serah-terima sebanyak 50 unit mobil Daihatsu GranMax kepada Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) pada Selasa (8/9) siang di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Pukul 14.00 – 15.00 WIB.
Dalam acara Serah Terima 50 Unit DAIHATSU GranMax ini, PT. Astra Daihatsu telah memberikan special price (harga khusus) dan memfasilitasi branding 50 mobil yang telah dipesan oleh PP DMI untuk program peningkatan kualitas akustik masjid-masjid di Indonesia.
Dalam sambutannya Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Drs. H Rudiantara, MBA., menyatakan apresiasinya kepada PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang telah memberikan special price untuk 50 unit pesanan Mobil GranMax oleh PP DMI. PT. ADM juga memfasilitasi branding untuk 50 unit mobil itu.
“Sehari-hari, saya di PP DMI sebagai ketua Departemen Komunikasi, Informasi (Kominfo), Hubungan Antar Lembaga (Hubla) dan Luar Negeri. Kami menata akustik masjid, bukan mengganti akustik masjidnya. Kegiatan ini membutuhkan biaya besar, pengadaan mobil akustik saja sudah berapa dananya,” tutur Menkominfo Rudiantara.
DMI, lanjutnya, memesan 50 unit mobil Daihatsu Grand Max itu dari PT ADM dengan special price, diskon ibadah dari PT. ADM. Mudah-mudahan ini menjadi ibadahnya PT. ADM, dan ke depan tidak hanya special price saja, tetapi juga biaya operasional dan pemeliharaan mobil. “Terima kasih untuk Presiden Direktur PT. ADM, Sudirman Maman Rusdi (MR),” paparnya.
“Dengan 100 unit mobil pemelihara masjid ini, kalau bisa targetnya 1.500 masjid per bulan, sehingga akustik yang diperbaiki dapat berjumah 18.000 masjid alam setahun ke depan. Saya berharap ngalap berkah aja, jadi barokah. Kerja memperbaiki akustik masjid ini betul-betul kerja amal dengan senang hati,” ungkap Menkominfo sambil tersenyum.
Menurutnya, lebih dari separuh masjid di Indonesia mengalami permasalahan akustik (pengeras suara). AKibatnya, ketika khutbah Jum’at, ceramah dan pengajian, suaranya tidak terdengar jelas dan makmumnya kadang-kadang ngantuk..
“Semakin baik kualitas suatu asjid, biasanya kualitas speaker semakin buruk. Apalagi kalau lantainya dari marmer, itu bahan pemantul suara yang baik, jadi suaranya bergema dan tidak jelas. Lalu umumnya masjid itu berkubah, budaya khas Indonesia, sehingga suara di masjid mantul, tang tung tang tung, tidak jelas terdengar,” jelasnya.
Apalagi, ungkapnya, pengurus masjid tidak dididik secara khusus untuk menata ulang sound system, sehingga tidak mengetahui bagaimana desain akustik masjid yang baik. “Waktu saya tanya bagaimana desain akustiknya, semua bingung, nggak ada yang bisa jawab. Misalnya, hal-hal teknis dan aplikatif seperti sambungan kabel secara diagonal, tidak asal tempel saja,” ujarnya.
Alhamdulilah, lanjutnya, selama hampir setahun ini DMI telah menata akustik di sekitar 12 ribu masjid yag tersebar di seluruh Pulau Jawa dan Bali, termasuk masjid-masjid milik pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.
Dalam acara ini turut hadir Wakil Ketua Umum (Waketum) Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Drs. KH. Masdar Farid Mas’udi, MA., Ketua PP DMI, DR. Dr. H. Fachmi Idris, M.Kes., dan Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi, dan Sekretaris PP DMI, Dr. H. Munawar Fuad Noeh, serta Bendahara PP DMI, H. Syaifuddin Nawawi, SH., dan Dra. Hj. Dian Artida.
Hadir juga Ketua dan Sekretaris Departemen Pemberdayaan Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Drs. KH. A. Manan A. Gani dan Drs. H. Khusnul Khuluk, MM., serta Ketua Departemen Pengembangan EKonomi Umat dan IPTEK, Ir. H. Iskandar Sulaiman, MM.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani