Jusuf Kalla Terima Penghargaan di ISNU Award 2025 sebagai Bapak Rekonsiliasi Nasional

Jusuf Kalla Terima Penghargaan dari ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama

Sosok Jusuf Kalla (JK) identik sebagai seorang juru runding perdamaian. Di dalam negeri JK terlibat dalam perdamaian Aceh, Poso, dan Ambon. Kiprahnya di luar negeri juga terekam saat beberapa kali bertemu dengan tokoh Taliban serta Hamas, untuk perdamaian di wilayah Timur Tengah.

Atas kiprahnya di meja perundingan perdamaian itulah, JK mendapatkan penghargaan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Award 2025 di Jakarta pada Kamis (31/7). Bertepatan dengan momen pelantikan pengurus ISNU yang baru. Saat ini ISNU berada di bawah kepemimpinan Prof. Kamaruddin Amin, yang juga sebagai Sekjen Kementerian Agama (Kemenag).

Pada acara itu, Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 tersebut dikukuhkan sebagai Bapak Rekonsiliasi Nasional. JK menerima penghargaan ISNU Award 2025 bersama dengan Wakil Presiden Indonesia ke-13 Ma’ruf Amin serta Sinta Nuriyah selaku istri almarhum Gus Dur.

Pada kesempatan itu JK mengatakan bahwa sebuah negara tidak akan maju tanpa kedamaian. “Tidak ada negara maju tanpa dengan damai,” tegasnya.

Mantan Ketua Umum Golkar itu lantas mengutip sebuah hadits tentang keutamaan menjaga perdamaian dalam Islam, yang bisa dijadikan sebagai pedoman. Dalam hadits tersebut, kata JK, disebutkan bahwa mendamaikan orang yang berselisih atau ishlah dianggap lebih utama dan tinggi derajatnya daripada salat, puasa sunnah, bahkan sedekah. “Olehnya itu saya selalu berusaha di Indonesia atau dimanapun untuk tetap menjaga kedamaian kita semua,” ujar Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu.

Sementara itu Ketua Umum ISNU Prof. Kamaruddin Amin mengatakan pelantikan pengurus kali ini jadi momentum penting dalam sejarah ISNU. Karena menandai babak baru transformasi organisasi yang kini semakin inklusif, progresif, dan memaksimalkan digitalisasi.

Dia menekankan pentingnya kolaborasi dari para senior di dan keterlibatan generasi muda Nahdlatul Ulama dalam pembangunan nasional. “ISNU kali ini banyak diisi oleh anak muda. Ini menjadi rumah sarjana-sarjana muda NU untuk bisa ambil bagian mewujudkan Indonesia Emas,” jelasnya. Kamaruddin mengatakan, para sarjana NU siap untuk menjadi negarawan muda dan mendukung penuh Astacita Presiden Prabowo Subianto.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menjelaskan bahwa banyak tokoh-tokoh nasional yang menjadi bagian dari ISNU. Karena itu, dia yakin ISNU bisa memberikan kontribusi untuk negeri ini. Dia juga menyebut, ISNU sudah selayaknya berani mengembangkan ruang kiprah kader NU menjadi lebih luas.

Yahya yakin dengan kapasitas yang dimiliki oleh para Sarjana NU, harapan bisa diwujudkan. “Jadi, ISNU harus bisa lebih nyata dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, oleh rakyat,” tegas Yahya.

Bagikan ke :