Jadilah pribadi Mukmin yang benar-benar beriman dan berorientasi ke akhirat.
Janganlah menjadi pribadi yang walaupun beriman sebagai Mukmin tetapi lebih berorientasi ke dunia dengan segala gemerlap keindahan yang semu, mengejar harta dari pagi-siang-malam yang tanpa akhir.
Sampai suatu saat akan berhenti karena telah habis waktunya, dengan tanpa bekal untuk hidup akhiratnya kelak. Sebuah penyesalan yang tiada artinya, Na’udzubillah.
Segeralah berniat: Bekali diri dengan ilmu agama yang haq, amalkan dan berusaha dakwahkan kepada sebanyak mungkin orang lain.
Semoga ini akan menjadikan jalan kebaikan pemberat amal pahala yang menutupi segala dosa dan kesalahan di masa lalunya.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
Kelebihan orang yang berilmu atas ahli ibadah ialah seperti kelebihan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya orang-orang yang berilmu itu adalah para pewaris nabi-nabi. Mereka (Nabi-nabi) itu tidak mewariskan Dinar dan Dirham, tetapi hanya mewariskan ilmu-ilmu. Barangsiapa mengambil ilmu itu, berarti dia telah Mengambil bagian yang banyak. (HR.Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
Dari Shafwan bin Assal RA, Nabi SAW bersabda:
Sesungguhnya para Malaikat benar-benar meletakkan sayapnya kepada orang yanh mencari ilmu, karena ridha terhadap apa yang dicarinya (Ilmu). (HR.Ahmad, Ibnu Majah).
Mu’adz bin Jabbal r.a pernah berkata: Pelajarilah ilmu, sebab mempelajari Ilmu karena Allah itu mencerminkan ketakutan, mencarinya adalah ibadah, mengkajinya adalah tabih, meraihnya adalah jihad, mengajarkannya untuk keluarga adalah taqarub.
Ilmu adalah pendamping di saat sendirian dan sebagai teman karib disaat menyepi.
Sumber : Kitab Minhajul Qashidin – Jalan orang-orang yang mendapat petunjuk, Ibnu Qudamah, Pustaka Al-Kautsar, 2014.
