Hari ini, saya sholat Jum’at di masjid di kota kelahiran saya. Sebagai ketua Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Tengah, setiap ke masjid, saya pasti mencermati bagaimana kebersihan masjid, sound system (akustik), kondisi jama’ah, sampai menunggu pengumuman takmir tentang kondisi infaq.
Saat pengurus takmir mengumumkan saldo uang infaq di masjid Agung disuatu kabupaten, disebutkan sebanyak Rp 900 juta sekian. Dana itu bersumber dari sedikitnya 10 macam kotak infaq. Selama satu bulan kotak dibuka, isinya sekitar Rp 50 juta-an.
Adapun pengeluaran masjid itu ternyata hanya pengeluaran rutin seperti listrik, telpon, dan konsumsi pengajian dengan total general sebanyak sekitar Rp 20 juta-an. Jadi, ada saldo bulanan sekitar Rp 30 juta-an sehingga akumulasi saldo dana masjid sebanyak Rp 930 juta-an.
Kegelisahan saya adalah kenapa tidak ada program yang spektakuler dari dana masjid sebanyak itu?
Penulis: Prof. Dr. H. Muhammad
Ketua PW DMI Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Editor: Muhammad Ibrahim Hamdani