Setelah shalat Isya semalam, Jum’at (30/10), di Masjid Al Muhajirin, Maumere, alhamdulillah saya sempat berbincang cukup panjang dengan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad Arif Sadikin, Kepala Bagian (Kabag) Operasi Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dihadapan Romo, ia mengaku sebagai muslim yang tidak tahu banyak tentang Islam, karenanya sang Romo berani menyatakan ketidaksukaannya kepada Islam dan muslim. Tapi, ini kesempatan bagi sang Polisi untuk membela Islam.
Misalnya, ketika Romo menyatakan tidak suka kepada Islam yang membolehkan Poligami, ia justeru balik bertanya: “Kenapa Romo tidak menikah?.” Ini membuat sang Romo tidak bisa menjawab. Romo mestinya bersyukur kepada orang yang menikah karena ada kelangsungan manusia.
Lalu, dia ceritakan kasus Romo yang karena punya hasrat seksual akhirnya berzina dengan suster, setelah lahir anak, anak itu dibunuh. Ketika berzina lagi dan punya anak, bukan hanya anak itu yang dibunuh, tetapi juga sang suster dibunuh dan dikuburkan dalam satu lubang.
Romo mengatakan Yesus itu hebat karena tidak punya bapak. Lalu, sang Polisi ini menjawab: “Kalau begitu kenapa Romo tidak Tuhankan Adam saja yang ada di dunia tanpa bapak dan ibu?”.
Beliau juga ceritakan pertikaian yang tajam antara Katolik dan Protestan. Yang Katolik lebih suka pada Islam daripada Protestan, begitu pula Protestan lebih suka pada Islam daripada Katolik.
Yang lebih menarik, dia bilang: “Seandainya ada kebebasan untuk berdakwah kepada mereka, niscaya begitu banyak orang yang masuk Islam.” Masih banyak contoh-contoh dialognya kepada sang Romo yang menguatkan keyakinan kita di dalam Islam.
Penulis: Ustadz Drs. H. Ahmad Yani
Sekretaris Departemen Dakwah dan Pengkajian Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI)