Sosok Nabi Ibrahim Alaihis Salam (AS) adalah teladan, tidak hanya untuk kita, tapi juga untuk Nabi Muhammad Shollallahu A’laihiwassallam (SAW). Diantara keteladanan itu ialah idealisme berkelanjutan.
Hal Ini amat penting karena banyak orang yang tidak baik saat muda, namun baru baik saat tua. Ada pula yang baik saat muda, namun buruk saat tua. Bahkan ada yang buruk dari muda sampai tua dan mati.
Kesimpulan ini kita dapatkan dari kisah Nabi Ibrahim AS yang menghacurkan berhala saat masih muda dan menunjukkan ketaatan yang luar bisa dengan menyembelih Ismail saat sudah amat tua
Penulis: Ustadz Drs. H. Ahmad Yani
Sekretaris Departemen Dakwah dan Pengkajian Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI)
Penulis buku Jalan Hidup, Catàtan Dakwah Dari Pondok Pinang Hingga Amsterdam, & Ceramah Yang Lucu dan Menggugah.