DMINEWS, JAKARTA – Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengajak para pendakwah agama agar mengutamakan cinta kasih atau menjauhkan radikalisme di tengah keberagaman suku, agama dan ras.
“Sistem doktrinasi agama janganlah jauh dari penghargaan terhadap kebebasan beragama. Sebaliknya, harus direorientasi ke arah cinta kasih sayang, terlebih keberagaman pasti ada di tengah masyarakat,” kata Tedjo saat berbicara di depan peserta Rakernas Kementerian Agama di Ancol, Jakarta, Rabu.
Dengan mengutamakan cinta kasih sayang, Tedjo mengatakan dakwah akan mengedepankan perkuatan tali silaturahim intern dan antarumat beragama. Dengan begitu, konflik horizontal akan terhindar.
Dilansir laman antaranews.com, Tedjo mengatakan cinta kasih itu menjadi perlu bagi pendakwah untuk mempromosikan perdamaian dan turut serta dalam mengurai perpecahan bangsa.
“Kita butuh sikap antisipatif untuk menghindarkan perpecahan bangsa karena perbedaan. Ini tanggung jawab pemerintah, tokoh agama dan komponen bangsa. Kerukunan akan terwujud juga jika minoritas menghormati mayoritas, mayoritas melindungi minoritas,” katanya.
Konflik, kata dia, sejatinya dapat dihindari di tengah masyarakat yang plural. Salah satu cara yang perlu ditempuh adalah memperkuat dialog agama yang hingga saat ini masih dianggap tabu untuk dilakukan.
“Dialog agama, dialog terbuka, jujur, iklhas dan menerima perbedaan masih tabu dan minim di negara ini,” katanya.
Agama, kata Tedjo, memiliki watak sendiri dengan persamaan dan perbedaan satu dengan yang lain. Maka lewat dialog agama akan menjadi media untuk saling memahami satu sama lain sehingga kurangnya pemahaman dapat dihindari.
“Kurangnya pemahaman hanya akan memunculkan kesalahpahaman yang dapat berujung pada konflik,” kata dia.
Hamdan/antara.com