DMI.OR.ID, KOTA MALANG – Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi (Pol), Drs. H. Syafruddin, M.Si., telah meresmikan Masjid Raden Patah pada Jumat (6/4). Masjid ini berlokasi kampus Universitas Brawijaya (Unibraw), Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Dalam peresmian ini, turut hadir dan mendampingi Komnjen Pol. Syafruddin ialah Ketua PP DMI, Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi, Bendahara Umum PP DMI, Dr. H. Machfud Sidik, M.Sc., Sekretaris PP DMI, KH. Syaifuddin Nawawi, S.H., dan dr. H. Ivan Rovian, M.K.P., serta Direktur Program PP DMI, Dr. H. Munawar Fuad Noeh, M.A.
Turut hadir dan memberikan sambutan Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dr. H. Muhammad Anwar Rachman, S.H., M.H.
Seperti dikutip dari laman http://khazanah.republika.co.id/, dalam acara ini Komjen Pol. Syafruddin juga menunjuk Masjid Raden Patah di komplek Kampus Unibraw, Kota Malang, sebagai salah satu pusat peradaban Islam, khususnya di wilayah Jawa Timur (Jatim).
“Daerah yang menjadi fokus kami untuk dikembangkan sebagai pusat peradaban Islam adalah di Cirebon dan Jatim, atau di Surabaya dan Malang, dengan fokus riset adalah Wali Songo karena jualannya cepat sekali, yang akan kami kombinasikan dengan Sunan Kalijaga,” tutur H. Syafruddin pada Jumat (6/4) sore, saat memberikan kata sambutan.
H. Syafruddin yang juga Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) itu pun sempat berdiskusi dengan para jama’ah masjid Raden Patah dan sivitas akademika Unibraw. Menurutnya, saat ini masjid-masjid di Indonesia telah berkembang sangat pesat.
“Perkembangan masjid di Indonesia saat ini cukup tinggi. Dengan jumlah mencapai lebih dari 800 ribu, masjid sangat bagus dijadikan tempat berkembangnya peradaban Islam, sekaligus kajian dan multifungsi lainnya,” paparnya.
Saat ini, lanjutnya, hanya ada dua negara di dunia yang perkembangan masjidnya tidak diatur dan dikontrol oleh pemerintah, yakni Indonesia dan Pakistan. “Namun, di sini lebih beruntung karena lokasinya aman dan makmur,” imbuhnya.
Seperti dikutip dari laman http://www.inews.id, Komjen. Pol. Syafruddin juga menyerahkan bantuan berupa kitab suci Al-Qur’an kepada Rektor Unibraw, Malang, Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Bisri, M.S.
Adapun proses pembangunan dan pemugaran Masjid Raden Patah ini membutuhkan biaya hingga Rp 39 miliar. Biaya ini dicapai setelah panitia menghemat sebesar Rp 4 miliar dari estimasi biaya sebelumnya, Rp 43 miliar.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani