DMI.OR.ID, JAKARTA – Dewan Masjid Indonesia (DMI) perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kelainan sosial seperti Lesbian, Gay, Biseksual, dan Trangender (LGBT) agar masyarakat dapat hidup lebih baik dan tidak terjebak di dalamnya.
Wakil Presiden (Wapres) RI, DR. H. Muhammad Jusuf Kalla, yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), menyatakan hal itu pada Kamis (18/2) sore.
Tepatnya, dalam sambutan di acara Pelantikan Pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Masa Bhakti 2015-2020 dan Pembukaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DMI Provinsi DKI Jakarta.
Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Agung, Kantor Gubernur DKI Jakarta, pada Kamis (18/2) siang, bertepatan dengan 9 Jumadil U’la 1437 Hijriah. Saat itu, Wapres Kalla hadir dengan menggunakan kemeja batik lengan panjang berwarna ungu, lengkap dengan kopiah hitam dan kacamata.
“Kita perlu meningkatkan fungsi masjid dalam membangun masyarakat. Hal ini sesuai dengan fungsi kemasyarakatan (sosial) masjid sebagai pusat pendidikan, tempat pertemuan dan bermusyawarah warga, serta tempat melakukan perubahan sosial seperti di zaman Rasulullah Muhammad SAW,” papar Wapres Jusuf Kalla.
Senada dengan Wapres Jusuf, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pimpinan Pusat (PP) DMI, Drs. H. Imam Addaruqutni, M.A., menyatakan sesungguhnya permasalahan LGBT dapat dicegah jika solusinya dikembalikan kepada agama.
“Tepatnya, semuanya dikembalikan kepada masjid, maka masyarakat akan kembali menjadi baik, termasuk saudara-saudara kita yang akan mengadakan pesta gay itu (di Surabaya),” tutur Imam pada Senin (8/2), saat diwawancarai para wartawan di Surabaya, usai pembukaan Pelatihan Peningkatan Akustik Masjid se-Indonesia.
Masalah LGBT, lanjutnya, sangat membutuhkan pendekatan (keagamaan) karena bagaimanapun mereka juga memiliki perasaan. “Sehingga, hal yang harus pertama kita lakukan adalah menyentuh perasaan mereka agar mau berubah,” paparnya.
Dengan cara menyentuh perasaan mereka (LGBT), Ustaz Imam pun yakin persoalan semacam itu bisa segera diselesaikan di masa depan. “Namun, saya tetap berharap agar pemerintah dan masyarakat ikut berperan aktif menyelesaikan masalah ini,” ungkapnya.
“Sebenarnya dengan tidak dikeluarkannya izin kegiatan itu kemarin (pesta gay di Surabaya) sudah cukup bagus, setidaknya bisa menghindari konflik horizontal yang akan muncul,” jelas Imam.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani